Cerita Sex Tempek SMP

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
5351 views

Subtitlecinema Cerita Sex Tempek SMP, Aku seorang pegawai di di antara perusahaan swasta di kota DKI, nama aku Irwan. Aku berumur 30 tahun dengan tinggi badan 170 cm serta berat badan 65 kg dan kata cewek-cewek sih, aku mempunyai wajah dan tubuh yang paling ideal guna seorang laki-laki bujangan.

Suatu saat urusan itu tidak aku kerjakan lagi sebab setelah aku menyaksikan Vita anak tetangga aku yang masih duduk di ruang belajar 1 SMP yang kira-kira berumur 12 tahun dan aku paling terpesona dengan kemolekan tubuh anak tersebut. Vita mempunyai tubuh yang estetis untuk ukuran anak seumur dia mempunyai dua bukit kembar, yang berukuran sedang yang terlukis dari tonjolan padat dibalik seragam sekolah. Pada senja hari sepulang kerja di ketika ia sedang jalan-jalan sore di dekat kompleks, dan pada saat tersebut aku tidak jarang kali memandangi Vita dengan paling tajam dan sarat nafsu tetapi ia tak menyadarinnya dan sampai sebuah hari, Vita mulai menyadarinya dan mulai menjawab tatapan aku dengan mata yang paling menggoda.

Sejak kejadian tersebut aku tidak jarang kali terbayang-bayang dengan kemolekan Vita masing-masing usai bekerja tetapi bukannya aku jatuh cinta padanya namun aku suka bakal kemolekan tubuhnya dan paling bernafsu guna mencicipinnya, namun nafsu birahi itu aku tahan dan aku lampiaskan dengan melulu memandangi tubuhnya dari balik pagar pada senja hari disaat ia sedang berjalan-jalan dikompleks.

Cerita Sex Tempek SMP, Vita selalu memakai tank top dan rok mini masing-masing akan berjalan- jalan disekitar kompleks bareng kakak dan sepupunya (Yani yang sedang kuliah smst 2 dan Neni yang duduk di sma kls 3) dan ini dia kerjakan setiap sore. Seperti seringkali pada senja hari setiap kembali kerja aku selalu menantikan Vita guna memandangi tubuhnya, namun pada saat tersebut aku heran sebab Vita melulu sendiri saja berlangsung dengan paling santai dan laksana biasa pula ia melulu memakai tank top yang pada saat tersebut berwarna kuning dan rok mini berwarna putih tembus pandang dan yang tidak terlampau ketat.

Dengan paling nafsu aku tatap dia dari balik pagar dan dia juga membalasnya dan tanpa aku sangka-sangka Vita mengarah ke ke pintu pagar lokasi tinggal aku, dan dalam hati aku bertanya barangkali dia bakal marah sebab aku tidak jarang kali menatapnya, tetapi urusan itu tidak terjadi, dia justeru tersenyum manis seraya duduk dideket didepan pagar lokasi tinggal aku yang menciptakan nafsu aku semakin tinggi sebab dengan leluasa aku bisa memandangi tubuh Vita dan yang lebih mengasikan lagi ia duduk dengan menyilangkan pahannya yang menciptakan sebagian roknya terbuka disaat angin mengembus dengan lembutnya tetapi ia diam dan tidak mempedulikan saja.

Dengan sarat nafsu dan penasaran hendak melihat tubuh Vita dari dekat maka aku dekati dia dan bertannya “Duduk sendirian nih boleh aku temanin,” dengan terkejut Vita mambalikan wajahnya dan berbicara “eh…… boooboleh.” Aku langsung duduk tepat di sampingnya disebabkan deker tersebut melulu pas guna dua orang. Dan untuk meminimalisir kebisuan aku bertannya pada Vita “Biasanya bertiga, temennya mana..?”, dengan terbata-bata Vita berbicara “Gi.. gini om, mereka i.. tersebut bukan temen aku namun kakak dan sepupu aku.” aku langsung malu sekali dan kerkata “Sorry.”

Diam-diam perlahan tangan kiri aku yang sedang di atas pahanya aku pindahkan ke pinggannya dan meraba-raba perutnya seraya hidungku, aku dekatkan ketelingannya yang menciptakan Vita kegelian sebab semburan nafasku yang paling bernafsu dan mata ku, tak berkedip menyaksikan kedua bukit kembarnya yang berukuran sedang dibalik tank topnya.

Tanpa aku sadari tangan kiri aku sudah menyusup kedalam tank top yang ia pakai menuju kepunggunya. Dan sigapnya tangan aku membuka ikatan BH yang dikenakan Vita yang menciptakan tangan aku semakin leluasa. Setelah aku membuka BHnya sekarang dengan leluasa tangan aku meraba, memijit dan memelintir bukit kembarnya yang menciptakan Vita kegelian dan tampak pentil bukit kembarnya sudah membesar dan berwarna merah dan tanpa ia sadari ia berbicara “Terusss.. nikmattttt.. Ommmm……….. ahh.. ahhhh….”

Cerita Sex Tempek SMP, Lima menit selesai terdengar suara Vita “Ahh.. terusss Om… terusss.. nikmattttt.. ahh.. ahhhh…” melulu kalimat tersebut yang terbit dari mulut Vita pada ketika aku menyentuh dan memasukan jari tengan aku ke dalam memiawnya yang belum ditumbuhi bulu-bulu itu dari belakang dan aku pun kian menggencagkan seranganku dengan mengocok memiawnya dengan cepat. Tiba-tiba pecahlah rintihan nafsu terbit dari mulut.

“Ouuhhh.. Ommmm.. terus.. ahhh.. ahhhhhhhhh.. ahhhhhhhhhhhhhh..” Vita merasakan orgasme guna yang kesatu kali. Setelah Vita merasakan orgasme aku langsung tersentak mendengar suara beduk magrib dan aku menghentikan seranganku dan membisikan ucapan-ucapan ketelinga Vita “Udah dulu ya..“Kapan-kapan anda lanjutkan lagi,” ia langsut menyahut “Ya om kini aja tanggung nih, lihat memiaw aku udah basah.

Pada ketika Vita terkejut kemudia aku bertannya pada dia “Lo Vita ngak kesekolah nih?” dengan malu- malu Vita membalas “Ujan om..” aku langsung bertannya lagi “Ngak apa-apa terlambat.” “Ngak apa-apa om sebab hari ini ngak terdapat ulangan umum lagi.” Vita membalas dan aku langsung bertannya “Jadi ngak apa-apa ya ngak kesekolah?”.

“Ia om”, Vita membalas dan dalam hati aku langsung beranggapan bahwa sekitar ini Vita tidak pernah kelihatan sebab ia belajar guna ulangan umum, dan inilah peluang yang aku tunggu- tunggu dan aku langsung menawarinya guna masuk kedalam dan tanpa malu-malu sebab udah kedingin dia langsung masuk kedalam ruang tamu.

Cepat-cepat tangan kananku meremas bukit kembarnya, kuremas-remas seraya ia terus mengisap-isap penisku yang sudah menegang semakin menegang lagi. Kemudian aku mengajak Vita mengurut penisku dengan memakai bukit kembarnya yang masih berukuran sedang tersebut yang menciptakan bukit kembar Vita semakin kencang dan membesar.

Cerita Sex Tempek SMP

Cerita Sex Tempek SMP

Cerita Sex Tempek SMP, Dan setelah sejumlah kali aku jajaki akhirnya sekali hentak maka beberapa penis aku masuk juga. Sesaat lantas aku benar-benar telah menjebol “gawang” keperawanan Vita seraya teriring suara jeritan kecil. “Oooooohhhhgfg….. sa… kiiiit…. Sekkkallliii…. Ommmmm….”, dan aku maju mundurkan penis aku kedalam memiaw Vita “Bless, jeb..!” jeb! jeb! “Uuh…, uh…, uh…, uuuh…”, ia mengerang. “Auuuuuggggkkkk…” jerit .

“Ommm Ahh…, matt.., maatt.., .ii… aku…” Mendengar erangan itu aku kemudian berhenti dan tidak mempedulikan memiaw Vita terbiasa dengan benda asing yang baru saja masuk dan aku merasa penis aku di urut dan di isap oleh memiaw ,namun aku tetap diam saja seraya mengisap bibir mungilnya dan membisikan “Tenang sayang nanti pun hilang sakitnya, dan anda akan terbiasa dan merasa enakan.

” Sebelum Vita sadar dengan apa yang terjadi, aku menyodokkan pulang penisku ke dalam memiaw Vita dengan cepat namun sebab masih sempit dan dangkalnya nya memiaw Vita maka penisku melulu dapat masuk sejauh 10 cm saja, sampai-sampai dia berteriak kesakitan ketiga aku paksa lebih dalam lagi. “Uhh…, aahh…, ugghh…, ooohh”. “Hmm…, aumm…, aah…, uhh…, ooohh…, ehh”. “Ooommm…,sakkkitt…… uuhh…, Ommm…,sakitttt……….. ahh”. “Sakit sekali………… Ommm…, auhh…, ohh…” “ Vita tahan ya sayang”.

Akupun langsung melumat bibir Vita membut tubuh Vita semakin menegang. “Oooom…., ooohh…, aahh…, ugghh…, aku…, au…, mau…, ah…, ahh…, ah…, ah…, uh…, uhh”, tubuh Vita menggelinjang hebat, semua anggota badannya bergetar dan mengencang, mulutnya mengerang, pinggulnya naik turun dengan cepat dan tangannya menjambak rambutku dan mencakar tanganku, tetapi tidak kuperdulikan. Untunglah dia tidak mempunyai kuku yang panjang..!

Kemudian Vita mendekap tubuhku dengan erat. Vita telah merasakan orgasme guna yang kesekian kalinya. “Aaww…, ooww…, sshh…, aahh”, desahnya lagi. “Aawwuuww…, aahh…, sshh…, terus Ommm, terruuss…, oohh” “Oohh…, ooww…, ooww…, uuhh…, aahh… “, rintihnya lemas menyangga nikmat ketiga nyaris 18 cm penisku masuk kedalam memiawnya dan menyentuh rahimmnya. “Ahh…, ahh…, Oohh…” dan, “Crrtt…, crtr.., crt…, crtt”, air maninya keluar.

“Uuhh… uuh… aduh.. aduh… aduhh.. uhh… terus.. terus.. cepat… cepat aduhhh..!” Sementara nafas saya seolah memburunya, “Ehh… ehhh… ehh..” “Uhhh… uhhh…. aduh… aduh… cepat.. cepat Ommm… aduh..!” “Hehh.. eh… eh… ehhh..” “Aachh… aku inginkan keluar… oohh… yes,” dan… “Creeet… creeet… creeet…” “Aaaoooww… sakit… ooohhh… yeeaah… terus… aaahhh… masukkin yang dalam Ommm ooohhh… aku inginkan keluar… terus… aahhh… enak benar, aku… nggak tahaaan… aaakkhhh…”

Setelah Vita orgasme aku semakin bernafsu memompa penisku kedalam memiawnya, aku tidak menyadari lagi bahwa cewek yang aku nikmati ini masih ABG berumur 12 tahun. Vita juga semakin lemas dan melulu pasrah memiawnya aku sodok. Sementara tersebut … aku dengarkan lirih … suara Vita menyangga sakit sebab tekanan penisku kedalam liang memiawnya yang semakin dalam menjebol rahimnya.

Aku juga semakin cepat untuk melayangkan pinggulku maju mundur demi tercapainya kepuasan. Kira-kira 10 menit aku mengerjakan gerakan itu. Tiba-tiba aku menikmati denyutan yang semakin keras untuk unik penisku lebih dalam lagi, dan.. “Terus.., Omm.., terus.. kan..! Ayo.., teruskan… tidak banyak lagi.., ayo..!” kudengar pintanya dengan suara yang kecil sambil mengekor gerakan pinggulku yang semakin menjadi.

Dan tidak lama lantas badan kami berdua menegang sesaat, lalu.., “Seerr..!” terasa spermaku mencair dan terbit memenuhi memiaw , kami juga lemas dengan keringat yang semakin membasah di badan.

Aku langsung mendekap Vita dan membisikan “Kamu hebat sayang, apa anda puas..?” diapun tersenyum puas, lantas aku unik penis aku dari memiawnya sampai-sampai sebagian cairan sperma yang aku tumpahkan di dalam memiawnya keluar bareng darah keperawanannya, yang menciptakan nafsuku naik kembali, dan akupun memompa memiaw. Vita pulang dan ini aku kerjakan sampai senja hari dan memiaw Vita mulai terbiasa dan sudah, dapat mengimbagi semua gerakanku dan akupun mengajarinya sejumlah gaya dalam bercinta. Sambil menanyakan sejumlah hal kepadanya. “Kok anak SMP kaya anda udah mengenakan G string dan BH seksi” Vita juga menjelaskannya “bahwa ia dilatih oleh kakak dan sepupunya” bahkan katanya ia mempunyai daster tembus pandang (transparan). Mendengar kisah Vita aku langsung berfikir adiknya saja udah hebat gimana kakak dan sepupunya, tentu hebat juga.

Kapan-kapan aku bakal menikmatinya juga. Setelah kejadian tersebut saya dan Vita sering mengerjakan seks di lokasi tinggal saya dan di rumahnya saat ortu dan kakanya pergi, yang seringkali kami kerjakan di ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, meja kerja, meja makan, dapur, halaman belakang lokasi tinggal dengan sekian banyak macam gaya dan hingga sekarang.

Cerita Sex Tempek SMP, Bilamana saya udah horny bermukim telepon sama dia dan begitupun dengan dia. Vita kini telah berumur 14 tahun dan masih suka dateng mendatangi rumah saya, bahkan Vita tidak keberatan bila aku suruh melayani temen-temen aku dan pernah sekali ia melayani empat sekaligus, temen-temen aku yang menciptakan Vita tidak sadarkan diri sekitar 12 jam, tetapi setelah sadar ia meminta supaya dapat melayani lebih tidak sedikit lagi katanya.

Cerita Seks Bergambar, Cerita Dewasa Seks, Cerpen Seks, Cerita Seks Hot, Kisah Seks, Cerita Seks Tante, Cerita Sex, Cerita Sex Janda, Cerita Hot Sex, Cerita Sex Pembantu, Cerita Sex Gay, Sex Dewasa, Cerita Sex 2019, Cerita Sex Artis, Cerita Sex Jilbab, Cerita Ngesex, Cerita Sex SMA, Cerita Sex Dengan Tante, Cerita Sex Mama, Cerita Dewasa Tante, Kumpulan Cerita Seks, Cerita Hot Dewasa,

Category: Cerita Sex Tags: , , , , , , , , ,
VIP579 SLOT258 SLOT161 FASTBET99 STARBET99 HOKIBET99 NEXIABET