Subtitlecinema – Cerita Sex Adik Kelas, Perawakan lumayan cantik, dengan tubuh yang ramping terawat, dan pastinya kulit yang putih sebab ia keturunan Cina. Sandra namanya. Begitu Sandra mengajakku, pasti saja kujawab, “Mau..” “Jam berapa?” tany. “Jam 3 sore, di rumahku, tidak boleh terlambat soalnya nanti nggak berlalu belajarnya”, jawabnya. Wah, peluang nih, pikirku. Setahuku, ia bermukim berdua saja dengan pembantunya sebab ayah dan ibunya yang sibuk menggali nafkah di luar pulau Jawa.
Pulang kuliah, langsung bergegas pulang, sebab kulihat telah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan kitab yang sekakainya akan digunakan ke dalam tas, sebab tt terlambat. Sesampainya di lokasi tinggal Sandra, Diriku langsung memencet bel yang terdapat di gerbang depan rumahnya, rumahnya tidak terlampau besar, tapi lumayan nyaman kelihatannya. Sempat bertanya, kok rumahnya sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada pergi, jawabku dalam hati.
Tak lama sesudah itu, Sandra datang membukakan pintu. Lumayan kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini dia menggunakan kaos yang lumayan ketat dan celana pendek ketat. Dia tersenyum lebar pad, seraya mempersilakan masuk. Ketika masuk, menikmati rumahnya benar-benar sepi. “Langsung saja kaka ke tengah, yuk!” ajaknya.
Sesampainya di tengah, langsung duduk di karpet sebab tidak terdapat sofa. tengahnya didesain ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai rak majalah di bawahnya.
“Tunggu yah, inginkan mandi dulu”, katanya, “Habis keringatan abis senam nih!” Ternyata baru tahu bila badannya bagus sebab ia tidak jarang senam. “Kamu mulai aja dulu, nanti terangin ke yah”, katanya. “Kalo inginkan minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”
Cerita Sex Adik Kelas, Cukup lama belajar seraya menunggunya dan kesudahannya jenuh dan melihat-lihat majalah yang terdapat di bawah meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai dari kawanku, kosmo, dan majalah perempuan berbahasa jepang. Tanpa sengaja, saat kulihat-lihat kutemukan suatu majalah yang berisikan potret cowok bugil dengan otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang itu. Sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu, ia datang dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar tengah di mana duduk. Dia datang memakai kimono kain handuk putih. Karena keasyikan, tidak sadar bila dia mendekatiku. Kupikir dia tentu masuk ke kamarnya guna berpakaian terlebih dahulu. sempat grogi, sebab belum pernah didekati oleh perempuan yang melulu menggunakan baju mandi, sebab di rumahku tidak terdapat saudara perempuan, jadi merasa tidak biasa.
“Ih, kamu, diajak belajar justeru liat-liat yang aneh-aneh.”
“Ini mah nggak mengherankan atuh”, kat, “ pun punya, dan badanku pun kayak gini loh!” bisikku seraya menunjuk ke di antara model cowok di majalah tersebut.
memang telah ikutan fitness sejak belajar 2 SMU, tak heran bila lebih terkenal sebab badanku yang bagus dibanding kegantenganku.
“Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
“Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanya.
“Mana terdapat yang tahan sih?” balasnya.
“Tadi lagi nunggu kaka dateng ke sini saja sempet liat-liat dulu majalah tersebut lho! Jadi kaka tau khan, mengapa saya lama mandinya?” jawabnya seraya tersenyum mesum.
“Ihh, kaka ini!” balasku, “Ternyata suka pun ya sama yang gituan.”
“Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat kaget saat dia tanya urusan yang begitu dalamnya.
“Kata kamu, kaka serupa ama yang di potret majalah itu, buktiin dong.”
Wah, kupikir ini cewek telah horny banget. sempat grogi guna kedua kalinya, cuma dapat tersenyum. “Iya sih katanya, namun khan…”
Belum berlalu bicara, dia langsung diciumi bibirku.
“James, tau nggak kalo tuh sebenarnya udah seneng banget ama kaka semenjak ketemu kamu”, bisiknya sambil diciumi bibirku. Kaget dan responku cuma dapat menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus cerah belum pernah diciumi oleh cewek hingga seenak itu, dia benar-benar ahli.
Tanpa sadar, posisinya telah berada di atas pangkuanku dengan paha yang mengapit perutku. Sambil menciuminya, kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku hingga ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok. Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti. “Wah, kok berhenti?” bertanya dalam hatiku. Langsung saja kubisikkan padanya bahwa juga sungguh-sungguh menginginkannya jadi pacarku sejak mula bertemu. “Lalu mengapa kaka nggak bilang ?” tanyanya. “Karena tt bila perasaan kaka berbeda”, jawabku. Dia sempat terdiam sejenak.
Langsung timbul benak kotorku. “Udah tanggung nih”, pikirku. Batang kemaluanku sungguh-sungguh sudah bedenyut-denyut semenjak tadi. Langsung saja kubuka baju mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia menerima saja, justeru merasa keenakan, urusan ini tampak dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” ketika kupegang liang kewanitaannya yang mulai basah.

Cerita Sex Adik Kelas
Semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar sakit rasanya. “Sayang, boleh kan bila menjilati lubang keramatmu?” Dia mengangguk kaka setuju. Langsung saja kujilati liang kewanitaannya terutama wilayah klitorisnya. Lumayan lama menjilatinya hingga merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah panjang, “Aakhhh… mau datang James…” Terlihat cairan putih datang dari liang senggamanya, baunya amat memicu dan rasanya jauh lebih memicu lagi.
“James, maen beneran yuk?” ajaknya.
“Wah, tak waras juga nih cewek”, pikirku.
Karena batang kemaluanku telah sakitnya bukan main, langsung saja iyakan. Lalu kubuka seluruh baju dan celan. Kubaringkan dia dilantai berkarpet, dan kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai kumasukkan batang kemaluanku yang telah tegak itu. Sempit sekali, nyaris tidak dapat jalan. Kutekan lebih keras.
Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.” tidak menghiraukannya dan terus mengurangi batang kemaluanku hingga rasanya kepala batang kemaluanku menabrak sesuatu. Lalu mulai memaju-mundurkan badanku kedepan dan ke belakang.
Sandra mulai merasa enak, dia telah tidak menjerit lagi.
“Tuh enak kan”, kat.
“Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong James.”
Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah.. ah..” sebab merasa nikmat. Lama pun mengocoknya.
Tak lama kemudian, “James.. mau datang lagi.”
“Sama”, balasku.
“Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali James”, bersamaan dengan itu, pun datang dan kukeluarkan semua sperm di dalam liang kewanitaannya. Batang kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu. Kutarik batang kemaluanku datang dan kulihat cucuran darah di karpet. Sempat kaget, berarti dia masih perawan. Sempat merasa senang banget masa-masa itu.
Sandra bangun dan dia kaget saat menyaksikan batang kemaluanku yang lumayan besar, panjang 15,5 cm diameter 3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang telah mau istirahat lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku berdiri lagi sebab enaknya. Dia mainkan lidahnya di kepala batang kemaluanku dan menjilat semua bagian batang kemaluanku hingga masuk semua, hingga akhirnya merasa ada desakan yang powerful pada batang kemaluanku dan, “Creeet.. creeet.. creet..” sperm keluar, dia hisap dan beberapa muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak sekali James”, tampak ekspresi wajahnya yang senang.
Cerita Sex Adik Kelas, Kami juga kelelahan, dan berbaring bareng di tengah sambil berdekapan dan mengucapkan ucapan-ucapan sayang. Tanpa terasa waktu telah jam 6 sore. Kami mandi bersama, dan setelah tersebut kami santap malam bersama. Disuruhnya menginap, sebab malammya mau mempraktekkan teknik yang beda katanya. mengiyakan saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa malam ini inginkan menginap di tempat teman, tidak bilang tersebut rumah Sandra, sebab sudah tentu tidak boleh.
Begitu selesai, sempat tertawa bareng karena tidak belajar justeru bermain seks. Tapi tidak masalah sekalian bikin penyegaran mengarah ke ujian. Dia balas dengan senyum. Karena kehabisan pembicaraan, kesudahannya kami mulai terangsang lagi guna berciuman. Kali ini aksinya lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju.
Sampai tidak terdapat satu benang juga menempel di badan kita. Lalu di bicara, “James, ke kamarku yuk, biar lebih asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama lantas kupegang liang kewanitaannya, telah basah ternyata. Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah enak saat kumainkan batang kemaluanku di lubang senggamanya. Kumainkan terus hingga dia inginkan keluar.
“Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan sperm di luar, sebab tt dia hamil. Tenyata Sandra belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ” desahnya, “Gini lebih enak James..”
Benar-benar lemas tapi sebab permainannya yang begitu hebat, hingga lupa. Dia teruskan hingga sperm keluar, cuma tidak banyak kali ini, tidak laksana sebelumnya. “James dikit lagi pun keluar”, bisiknya tertahan seraya menaik-turunkan tubuhnya di atas badanku. Akhirnya dia datang juga. Batang kemaluanku terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia pun terlihat lemas sekali. Kami tertidur nyenyak sampai pagi di kasurnya sambil berdekapan dengan tidak berpakaian sebab pakaian kami terbelakang di tengah dan malas mengambilnya sebab sudah capek.
Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama, sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak tersebut kamipun tidak jarang belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya selesai di kasur yang empuk. Tapi jarang menginap, sebab tt orang tu curiga, ini hanya rahasia berdua.
Cerita Seks Bergambar, Cerita Dewasa Seks, Cerpen Seks, Cerita Seks Hot, Kisah Seks, Cerita Seks Tante, Cerita Sex, Cerita Sex Janda, Cerita Hot Sex, Cerita Sex Pembantu, Cerita Sex Gay, Sex Dewasa, Cerita Sex 2019, Cerita Sex Artis, Cerita Sex Jilbab, Cerita Ngesex, Cerita Sex SMA, Cerita Sex Dengan Tante, Cerita Sex Mama, Cerita Dewasa Tante, Kumpulan Cerita Seks, Cerita Hot Dewasa,