Cerita Sex Majikan Cewek

Video Rate:
5 / 5 ( 1votes )
3957 views

Subtitlecinema Cerita Sex Majikan Cewek, Namaku Winie, umurku telah 25 tahun. Waktu menikah umurku masih 19 tahun dan kini Kedua anakku disekolahkan di luar negeri semua sampai-sampai di rumah aku dan suami serta dua orang pembantu serta pengurus kebun, sedangkan menjelang sore mereka pulang. Suamiku sebagai seorang usahawan memiliki sejumlah usaha di dalam dan luar negri.

Bila suamiku sedang di rumah untuk tidur dan istirahat sedang dini hari dia telah kembali leyap dalam pandangan mataku. Hari-hariku sebelum anakku yang bungsu menyusul kakaknya yang telah lebih dulu menuntut ilmu di luar negeri terasa menyenangkan sebab ada yang bisa kukerjakan, namun sejak tiga bulan sesudah anakku sedang di luar negeri hari-hariku terasa sepi dan membosankan.

Saat aku berjalan berkeinginan memasuki ruang kamar mandi aku melalui tempat rias kaca milikku. Kemudian kuperhatikan unsur atas tubuhku, buah dadaku yang masih diselimuti BH tampak jelas lipatan unsur tengah, terlihat lumayan padat mengandung serta, “Ouh.. ngapain anda di sini!” saat aku sedang enak-enaknya memandangi kemolekan tubuhku sendiri tiba-tiba kulihat dari cermin terdapat kepalanya supirku yang rupanya sedang berdiri di bibir pintu kamarku yang tadi tak sempat kututup. “Jangan ngeliatin.. sana cepet keluar!” bentakku dengan marah seraya menutupi unsur tubuhku yang terbuka.

Tetapi supirku bukannya mematuhi perintahku justeru kakinya melangkah maju satu demi satu masuk kedalam kamar tidurku. “Aris.. Saya telah bilang cepat keluar!” bentakku lagi dengan mata melotot. “silakan ibu teriak sekuatnya, hujan di luar bakal melenyapkan suara ibu!” ucapnya dengan matanya menatap tajam padaku. Sepintas kulihat celah jendela yang sedang di sampingku dan ternyata memang hujan sedang turun dengan lebat.

Cerita Sex Majikan Cewek, Aku juga mulai mundur tertata selangkah demi selangkah, aku tidak tahu mesti melakukan apa saat tersebut sampai kesudahannya kakiku terpojok oleh bibir ranjang tidurku. “Mas.. jangan!” kataku dengan suara gemetar. “Hua.. ha.. ha.. ha..!” suara tawa supirku ketika melihatku mulai kepepet. “Jangan..!” jeritku.

Lalu kurasakan pergelangan kaki kananku dililitnya dengan tali. “Saya hendak mencicipi ibu..” bisiknya dekat telingaku. “Sejak kesatu kali saya melamar jadi supir ibu, saya sudah mengharapkan mendapatkan peluang seperti kini ini.” katanya lagi dengan suara nafas yang telah memburu. “Tapi saya majikan anda Ris..” Setelah supirku melepas pakaiannya sendiri kemudian tubuhku dibaliknya sampai telentang.

Aku dapat menyaksikan tubuh polosnya itu. Tidak lama lantas supirku kakiku hingga pahaku melekat pada perutku kemudian mengikatkan tali lagi pada perutku. “Aris.. tidak boleh Ris.. jangan!” ucapku berulang-ulang dengan nada terbata-bata mengupayakan mengingatkan pikirannya. Namun Aris, supirku tidak memperdulikan perkataanku kebalikannya dengan senyum sarat nafsu terus meraba-raba pahaku. “Ouh.. zzt.. Euh.

Apalagi telapak dan jemarinya mulai mengusap-usap belahan bibir vaginaku. Tangan Mas Aris terus menyentuh dan bergerak dari bawah ke atas kemudian kembali turun lagi dan pulang ke atas lagi dengan perlahan sampai sejumlah kali. lagipula sudah lumayan lama tubuhku tidak pernah menemukan kehangatan lagi dari suamiku yang kali sibuk dan sibuk. Entah siapa yang mengawali duluan ketika pikiranku sedang melayang kurasakan bibirnya saling berpagut mesra, menjilat, mengecup, menghisap liur yang dari dalam mulut masing-masing. “Ouh.. Winie.. wajahmu lumayan merangsang sekali Winie..!” ucapnya dengan nafasnya yang semakin mengejar itu.

Kurasakan jarinya dicelup ke dalam lorong kecil kemaluanku dan mengorek-ngorek isi dalamnya. “Ouh.. Ris..” desisku merasakan alur permainannya yang terus cerah belum pernah kudapatkan bahkan dengan suamiku sendiri. “Sabar Win.., saya suka sekali dengan lendirmu sayang!”. “Bu Winie.., saya entot kini ya.. sayang..” bisiknya lebih pelan lagi dengan nafas yang telah mendesah-desah. “Eee.” “Tenang sayang.. tenang.. dikit lagi.. dikit lagi..” “Aah.. sak.. kiit..!” jeritku keras-keras menyangga ngilu yang amat sangat.

Beberapa ketika lamanya, supirku dengan sengaja, penisnya didiamkan tidak bergerak lalu sejumlah saat lagi mulai terasa di dalam liang vaginaku penisnya dicabut perlahan-lahan dan setelah tersebut didorong masuk lagi, pun dengan perlahan-lahan sekali seakan-akan hendak menikmati gesekan-gesekan pada dinding-dinding lorong yang rapat. “Ouhh..” Tiba-tiba suara supirku dan suaraku sama-sama beradu nyaring sekali yang langsung terhempas kesamping tubuhku. “Sialan anda Ris!” ucapku memecah kesunyian dengan nada geram.

Cerita Sex Majikan Cewek

Cerita Sex Majikan Cewek

“Kamu tak waras Ris, anda telah memperkosa istri majikanmu sendiri, tau!” ucapku lagi sambil memandang tubuhnya yang masih terkulai di samping sisiku. “Bagaimana bila aku hamil nanti?” ucapku lagi dengan nada kesal. “Tenang Bu Winie.., saya masih punya pil anti hamil, Bu Winie.” ucapnya dengan tenang. “Iya.. namun kan udah telat!” balasku dengan sinis dan ketus. “Tenang bu.. tenang.. masing-masing pagi ibu kan kali minum air putih dan sekitar dua hari sebelumnya saya kali mencampurkan dengan obatnya jadi Bu Winie enggak usah cemas bakalan hamil bu,” ucapnya justeru lebih tenang lagi. “Ouh.. jadi anda sudah merencanakannya. “Bagaimana Bu Winie..?

Bagaimana apanya? Sekarang anda lepasin saya Ris..” kataku masih dengan nada kesal dan gemas. “Maksudnya, tadi masa-masa di Entotin enak kan?”. “Kok ngak dibalas sich!” tanya supirku lagi. “Iya..iya, tapi kini lepasin talinya dong Aris!” kataku dengan menggerutu sebab tanganku telah pegal dan kaku. “Nanti yach! Sekarang anda mandi dulu!” ucapnya seraya langsung menggendong tubuhku dan membawa ke kamar mandi yang sedang di samping lokasi ranjangku.

Melihat tubuhku yang telah basah dan tampak mengkilat oleh pantulan lampu kamar mandi kemudian Aris supirku berjongkok dekatku dan lantas duduk di sampingku sampai tubuhnya juga turut basah oleh air yang turun dari atas.

Sesekali dia meremas dengan lembut buah dada dan punting susuku sampai aku merasa geli dibuatnya, kemudian naik lagi di atas buah dadaku, pundakku, leherku kemudian ke bahuku, lantas turun lagi ke lenganku. “Ah.. mas..” pekikku saat tangannya pulang turun dan turun lagi sampai telapak tangannya memblokir bibir vaginaku.

Cerita Sex Majikan Cewek, Kurasakan telapak tangannya menggosok-gosok bibir vaginaku naik turun dan lantas membelah bibir vaginaku dengan jemari tangannya yang lincah dan tangkas dan pulang menggosok-gosokkannya sampai sabun Lux cair tersebut menjadi semakin berbusa. “Saya bakal bawakan makanan ke sini yach!” ucapnya seraya supirku melilit handuk yang biasa kupakai kepinggangnya kemudian ngeloyor ke luar kamarku tanpa sempat guna aku berbicara. Sudah tiga tahun lebih aku tidak pernah menikmati kehangatan yang demikian memuncak, sebab keegoisan suamiku yang kali sibuk dengan pekerjaan.

Supirku lumayan lama meninggalkan diriku sendirian, tetapi waktu pulang rupanya dia membawakan masakan nasi goreng dengan telor yang masih hangat serta segelas minuman kesukaanku. Lalu tubuhku disandarkan pada teralis ranjang. “Biar saya yang suapin Bu Winie yach!” ucapnya seraya menyodorkan sesendok nasi goreng yang dibuatnya. “Kamu yang masak Ris!” tanyaku hendak tahu. “Iya, kemudian siapa lagi yang masak bila bukan saya, kan tinggal cuma bermukim kita berdua, si Wati kan udah saya suruh kembali duluan sebelum hujan tadi turun!” kata supirku. “Ayo dicicipi!” katanya lagi. Mulanya aku ragu untuk menyantap nasi goreng buatannya, tetapi perutku yang memang telah terasa lapar, lumanyan pun rupanya. Tanpa terasa nasi goreng di piring bisa kuhabisi juga.

Bolehkan saya memanggil Bu Winie dengan sebutan mbak?” tanyanya sambil mencuci mulutku dengan tissue. “Boleh saja, memang kenapa?” tanyaku. “Engga apa-apa, biar enak aja terdengar di kupingnya.” Kalau saya boleh manggil Mbak Winie, berarti Bu Winie eh.. salah maksudnya Mbak Winie, panggil saya Bang aja yach!” celetuknya meminta.

“Terserah anda ” kataku. “Sudah nggak capai lagi kan Mbak Winie!” sahut supirku. “Memang kenapa!?” tanyaku. “Masih kuatkan?” tanyanya lagi, menunduk malu, tadi aku diperkosanya justeru membuatku puas disetubuhinya lagipula untuk babak yang kedua kataku dalam hati. Sejujurnya aku tidak rela tubuhku diperkosanya tetapi aku tidak dapat untuk menampik permintaannya yang menciptakan tubuhku bisa melayang-layang di angkasa seperti dulu ketika aku kesatu kali menikah dengan suamiku.

Cerita Seks, Cerita Sex, Cerita Bokep, Cerita Sex Dewasa, Cerita Sex Sedarah, Cerita Panas, Cerita Seks Dewasa, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Bergambar, Cerita Sex Tante, Kumpulan Cerita Sex, Cerita Dewasa Hot, Cerita Dewasa Sex, Cerita Sex Hot, Kumpulan Cerita Dewasa, Cerita Sex Selingkuh, Cerita Dewasa Bergambar, Cerita Seks Sedarah, Cerita Dewasa Sedarah, Cerita Bercinta, Cerita Seks Terbaru, Kisah Sex,

Category: Cerita Sex Tags: , , , , , , , , ,
VIP579 SLOT258 SLOT161 FASTBET99 STARBET99 HOKIBET99 NEXIABET